Saturday, February 21, 2009

Jenderal Mayor J.H.R Kohler











Jenderal Mayor J.H.R Kohler, pada tahun 1873, memimpin pasukan dan armada kapal perang Belanda Citadel van Antwerpen berkekuatan satu resimen tempur lengkap senjata dengan sekitar empat ribu serdadu terlatih untuk menduduki Aceh. Pada pertempuran tersebut Kohler tertembak mati oleh prajurit Aceh di dekat masjid Baiturahman yang terletak di pusat kota Kutaraja. Seluruh rencana penyerbuan Belanda menjadi berantakan dan mereka mengundurkan diri. Ucapan Kohler yang terkenal pada saat-saat maut merenggut nyawanya adalah, "O, God, ike ben getroffen!" (ya Tuhan, aku tertembak!)

Letnan Jenderal G.C.E van Daalen







Letnan Jenderal G.C.E van Daalen
yang terkenal kejam dan displin dalam melaksanakan tugasnya di Aceh. Ia memimpin Long March selama 163 hari ke daerah-daerah Gayo dan Tanah Alas pada tahun 1904. Long March tersebut tersebut menjadi salah satu contoh kekejaman yang tiada taranya selama ia bertugas. Ia menggantikan Jenderal van Heutsz selaku Gubernur Sipil dan Militer daerah Aceh (Mei 1905 sampai Mei 1908). Karena menganggap dirinya dipersalahkan dalam menjalankan tugas yang telah digariskan oleh Gubernur Jenderal van Heutsz, ia minta berhenti dari jabatan Gubernur. Meskipun demikian, ia dianugerahi Bintang Jasa oleh Pemerintah Belanda atas jasa dan keberaniannya.

Monday, February 9, 2009

Letnan G.J.H. van Steyn van Hensbroek















Letnan G.J.H. van Steyn van Hensbroek
tewas akibat luka berat dalam pertempuran di puncak Gunung Bur Ino ni Roroh, Gayo, Aceh Tengah, tanggal 20 Agustus 1902.

Sunday, February 8, 2009

Mayor Jenderal M. Demmeni














Mayor Jenderal M. Demmeni
awal September 1884 menjadi Gubernur Sipil
dan Komandan Milter di Aceh, dan diperintahkan
untuk melaksanakan sistim Petahanan " Lini konsentrasi".
Ia Meninggal pada tanggal 13 Desember 1888.

Mayor Jenferal J.L.J.H. Pel













Mayor Jenderal J.L.J.H. Pel
Opsir yang turut dalam Agresi Kedua, kemuduan menjadi salah seorang pasukan tempur, lalu menjadi penguasa sipil dan militer Aceh (1874 - 1876), menggantikan van Swieten. Ia tewas di Lam Nyong, Aceh Besar tanggal 24/25 Februari 1876, dikuburkan di Peucut.

Tuesday, February 3, 2009

Monday, February 2, 2009

Sunday, February 1, 2009

Lima Besar Kerajaan Islam

1. Kerajaan Islam Turki Usmaniyah yang berpusat di Istambul
Asia Minor.
2. Kerajaan Islam Morroko di Afrika Utara.
3. Kerajaan Islam Isfaham di Timur Tengah.
4. Kerajaan Islam Agra di Anak Benua India.
5. Kerajaan Islam Aceh Darussalam di Asia Tenggara.

Islam sendiri masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah melalui saudagar-saudagar Arab dan Gujarat, ke pesisir Pantai Utara Pulau Sumatera (Aceh). Kemudian menyisir dari peureulak, Aceh Timur, Lalu menyebar ke Tamieng (Jurusan Timur), Pasai (jurasan Barat), Lingga (jurusan Selatan). Dari Lingga berlanjut ke Lamuri (Aceh Besar) dan setrusnya kembali lagi ke jurusan Timur yaitu Pidie, Mengarah ke Barat yaitu Jaya.
Kerajaan Islam Peureulak merupakan kerajaan Islam pertama jumlah besar alat senjata dan kira-kira 300 orang tenaga ahli (teknik, militer, ekonomi dan hukum/tatanegara).